Pemetaan Kompetensi Diikuti 500 ASN

  • citakaltara.2020
  • Rabu, 05 Juli 2023 21:23
  • 49 Lihat
  • Info Kaltara

TALENT POOL : Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Dr H Suriansyah, M.AP memberikan arahan pada Pembekalan Talent Pool dengan Metode Computer Assisted Competency Test (CACT-BKN), Rabu (5/7).

TANJUNG SELOR – Sebanyak 500 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mengikuti Pembekalan Persiapan Pelaksanaan Tes Pemetaan/Penilaian dan Kompetensi PNS (Talent Pool) dengan Metode Computer Assisted Competency Test (CACT-BKN), Rabu (5/7).

Talent Pool ini dimaksudkan untuk memetakan kompetensi PNS agar sesuai dengan jabatan dan pekerjaannya sebagai abdi negara. Di mana ASN yang mengikuti kegiatan ini terdiri pejabat administrator, pengawas dan pejabat fungsional.

Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Suriansyah, M.AP mengungkapkan pemerintah Indonesia telah mencanangkan manajemen ASN berbasis sistem merit.

Dengan mengedepankan manajemen talenta sebagai kegiatan prioritas untuk membangun SDM yang profesional, netral, berintegritas, dan berkinerja tinggi untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia.

“Sistem merit atau meritrocacy adalah sistem yang dikelola oleh orang-orang yang diseleksi berdasarkan kemampuan yang dimiliki yaitu kualifikasi, kompetensi, dan kualitas kinerja aparatur,” tutur Suriansyah di Hotel Pangeran Khar.

Suriansyah berharap melalui program Talent Pool dapat mendata profil kompetensi ASN potensial di OPD masing-masing yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di masa depan.

Tes yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 5-7 Juli 2023 dibagi menjadi 5 (lima) sesi pada 2 (dua) lokasi yang berbeda dengan jumlah peserta sebanyak 500 aparatur.

“Saya berharap peserta sekalian dapat mengikuti dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan PNS yang mempunyai kompetensi unggul, profesional dan berintregitas dalam mendukung pencapaian visi misi Kaltara,” tutup Suriansyah.

Hadir dalam kegiatan sosialisasi secara langsung, Asesor SDM Aparatur Utama Pusat Penilaian Kompetensi (Puspenkom) BKN RI, Wakiran, S.H., M.H. dan hadir secara daring Kepala Puspenkom BKN RI, Bajoe Loedi Hargono, M.M., M.T., M.Sc. dan Kepala Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin, A. Darmuji, S.Sos., M.Si.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara Andi Amriampa mengungkapkan, urgensi dari pelaksanaan pemetaan tersebut ialah melihat potensi masing-masing pejabat terkait.

 

Hingga saat ini, semua peserta telah teregistrasi melalui Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SI-ASN). Di mana dalam pelaksanaannya terbagi dalam 5 sesi selama 3 hari.

“Masing – masing 100 orang per sesi dibagi dalam 2 lokus. Lokus CAT – BKD Jl. Durian dengan Laboratorium SMA Negeri 1 Tanjung Selor,” ungkap Andi Amriampa.

Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Renbang Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kaltara, Yusuf Suardi, S.Pd, M.Pd menyebut kegiatan pemetaan penilaian potensi dan kompetensi bagi ASN Kaltara merupakan program prioritas nasional BKN tahun 2023.

“Kegiatan ini diharapkan mampu menyamakan persepsi antara BKN dan BKD Provinsi sebelum penyelenggaraan penilaian potensi dan kompetensi tahun 2023 dilaksanakan,” ujarnya.

Yusuf juga menyampaikan tentang tantangan yang ada saat ini tentang masih rendahnya data potensi dan kompetensi ASN.

“Semoga dengan digunakan metode CACT ini mampu memenuhi data potensi dan kompetensi ASN secara cepat. Di samping itu, faktor biaya yang mahal dalam pengumpulan data potensi dan kompetensi ASN sebelum adanya sistem CACT bisa dieliminir,” katanya.

Menurutnya, metode CACT dirancang sedemikian rupa dengan beberapa karakteristik, diantaranya berbasis digital, diselenggarakan secara massal, pengelolaan data berbasis aplikasi, serta terintegrasi dengan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SIASN) yang digunakan oleh pejabat adminstrator, pengawas, pelaksana, fungsional madya jenjang ke bawah.

“Cakupan tahapannya meliputi tiga subtes yakni manajerial sosio-kultural, literasi digital, dan emerging skill,” tuntasnya. (dkisp)

Komentar

0 Komentar