CK.CitaKaltara.Com  11 Juni 2022

Info Kaltara,Pariwisata

MALINAU – Pemerintah Kabupaten Malinau melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berencana memasukkan festival seni budaya yang digelar rutin setiap bulan ini, ke dalam kalender event tahunan.

Kepala Disbudpar Malinau, Ajang Kahang menyampaikan, festival budaya sejumlah suku asli di Malinau memiliki nilai yang positif dalam membangun sektor pariwisata.

Meskipun, menurutnya, di awal Januari 2022 ini kegiatan yang diprakarsai oleh Bupati Malinau, Wempi W Mawa belum masuk dalam kalender event tahunan.

Namun animo masyarakat lokal cukup tinggi untuk melihat atraksi budaya yang ditampilkan di panggung kesenian Padan Liu Burung tersebut.

“Tentu kami menilai seni budaya dari setiap suku asli di Malinau salah satu upaya melestarikan budaya dan kesenian lokal,” kata Ajang, kepada Koran Kaltara, Kamis (9/6/2022) malam.

Maka dari itu, Ajang menyampaikan kegiatan seni budaya akan dimasukkan ke dalam kalender tahunan, selain pagelaran Irau yang rutin digelar dua tahun sekali.

“Nanti kita akan masukkan dalam kalendar event, sebagai upaya menarik wisatawan yang datang ke Malinau, sekaligus sebagai untuk pelestarian budaya saja,” ungkap Ajang Kahang yang juga ketua panitia dalam Festival Budaya Dayak Kenyah ini.

Ajang mengatakan, wisatawan tentu akan tetap datang, meski itu hanya wisatawan lokal.

Namun dalam jangka panjang, tentunya bakal mendapatkan perhatian wisatawan luar daerah bahkan internasional.

“Karena di Kabupaten Malinau ada sekitar 11 suku asli yang akan menampilkan budayanya di sepanjang tahun secara bergantian,” ungkapnya.

Di sisi lain, lanjut Ajang, dengan adanya festival seni budaya, tentu mampu membangkitkan sektor ekonomi, khususnya bagi para pelaku UMKM.

“Jadi selain menggali budaya-budaya yang mulai tergerus ini, tentu juga dari sektor ekonomi kreatif akan muncul. Seperti para pengrajin dan lainnya,” pungkasnya.

Sumber : relasi media