Pemprov Kaltara Dukung Peristiwa 1 Maret 1949 Jadi Hari Besar Nasional
- citakaltara.2020
- Rabu, 17 November 2021 20:27
- 56 Lihat
- Info Kaltara
CK.CitaKaltara.Com 17 November 2021
Info kaltara,Pemprov Kaltara,Tg.Selor
Tanjung Selor-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berencana mengusulkan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi sebagai hari besar nasional. Hal ini disampaikan langsung Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam seminar nasional bertajuk ‘Serangan Umum di Jogja: Indonesia Masih Ada’, Selasa (16/2021) secara virtual.
Untuk menjadikan Serangan Umum 1 Maret 1949 itu sebagai Hari Besar Nasional, melalui seminar virtual itu Pemerintah DIY pun meminta dukungan dari 34 Pemprov di Indonesia salah satunya Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara), yang diikuti Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemprov Kaltara, Datu Iqro Ramadhan.
Sebagaimana diketahui, Serangan Umum 1 Maret 1949 yang merupakan bukti nyata perjuangan bangsa Indonesia untuk menunjukan kepada dunia Internasional bahwa keberadaan Pemerintah, TNI, dan Rakyat masih kuat dan solid.
Berdasarkan data sejarah yang ada, serangan yang dilancarkan 1 Maret 1949 silam itu dilakukan pada pagi hari. Di mana, serangan besar-besar itu dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Divisi III/GM III, Yogyakarta.
Dalam peristiwa tersebut, Indonesia akhirnya berhasil menaklukan tentara Belanda yang berdatangan dari perbatasan Jawa Timur (Jatim), Magelang, saat akan mencoba menerobos masuk dan mengatasi serangan itu.
Terkait hal itu, Asisten I Datu Iqro menjelaskan bahwa Pemprov Kaltara siap mendukung peristiwa serangan 1 Maret 1949 dijadikan sebagai Hari Besar Nasional. Hal ini sebagai bentuk terhadap menghargai sejarah bangsa agar kedepannya dapat menjadi sebuah pelajaran kepada generasi selanjutnya tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia.
“Peristiwa tersebut (serangan 1 Maret 1949, red) bentuk eksistensi bangsa Indonesia, dimana saat itu baru merdeka namun kembali mau dijajah oleh Belanda,” jelasnya. (dkispkaltara)