Tegas Tolak Poros Partai Islam, PAN Ingatkan Soal 'Jualan' Politik Identitas

  • Administrator
  • Senin, 19 April 2021 10:16
  • 45 Lihat
  • Nasional

Ck.CitaKaltara.Com   19 April 2021

Politik

Tegas Tolak Poros Partai Islam, PAN Ingatkan Soal 'Jualan' Politik Identitas

Anggota Fraksi PAN Viva Yoga Mauladi saat menjadi pembicara pada diskusi Dialektika Demokrasi di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2019). Dalam diskusi ini membahas tema ‘Periode kedua Jokowi, Masihkan Larangan Aturan Rangkap Jabatan Diberlakukan?’

 JAKARTA - DPP PAN menyatakam menolak pembentukan koalisi poros partai Islam. PAN juga mengingatkan agar berhati-hati menggunakan politik identitas berbasis agama sebagai "merk jualan" ke publik.

"Meskipun ciri/ identitas khas partai politik atau ideologi politik partai telah dijamin di Undang Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, namun kita harus hati-hati menggunakan politik identitas berbasis agama sebagai merk jualan ke publik," kata Wakil Ketua Umum Viva Yoga Mauladi di Jakarta, Sabtu (17/4/2021).

Kata Viva, simbol-simbol agama sebaiknya jangan dimasukkan ke dalam turbulensi politik karena dapat menyebabkan keretakan kohesivitas sosial dan dapat mengganggu integrasi nasional. Dia mencontohkan beberapa kasus di pilkada dan pilpres adalah bukti serta fakta lapangan yang seharusnya menjadi pelajaran sejarah bagi bangsa Indonesia.

Menguatnya Politik Islam, Bukan Partai Islam

"PAN tidak ingin kondisi seperti itu akan terulang lagi. Adanya gerakan untuk menghidupkan wacana Poros Islam di pemilu 2024 yang dilakukan oleh PPP dan PKS, PAN memberikan apresiasi atas sikap politik tersebut sebagai bagian dari ijtihad politik PPP dan PKS namun kami tidak akan ikut wacana Poros Islam," ujarnya.

Dia juga menjelaskan, wacana pembentukan poros politik berbasis agama akan melahirkan antitesa poros lain berbasis non-agama. Kondisi politik itu menurut dia tentu ahistoris dan tidak produktif bagi kemajuan bangsa.

Juru bicara PAN itu menyarankan sebaiknya wacananya diarahkan pada adu ide dan gagasan untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan sumber daya manusia unggul.

"Selain itu memperbaiki kesehatan dan perekonomian nasional, membangun kedaulatan pangan agar tidak impor, membangun militer yang modern, dan tema lainnya yang bermanfaat buat kecerdasan bangsa," ujarnya.

Viva Yoga juga menjelaskan alasan PAN tidak ikut dalam poros tersebut, yaitu proses pendidikan politik rakyat harus diarahkan secara rasional, melalui pendekatan akal sehat.

Hal itu menurut dia agar demokrasi dapat berjalan sehat dan berguna untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, bukan politik prosedural atau rutinitas, tetapi berpolitik yang substantif dan produkti

 

Komentar

0 Komentar