Harga Kebutuhan Pokok Terus Dipantau

  • citakaltara.2020
  • Sabtu, 23 April 2022 13:12
  • 48 Lihat
  • Info Kaltara

CK.CitaKaltara.Com  23 April 2022

Info Kaltara

TANJUNG SELOR – Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum menginstruksikan instansi terkait dapat memantau harga kebutuhan pokok masyarakat menjelang akhir Ramadan 1443 H.

Ia berharap di Kaltara tidak ada lonjakan harga kebutuhan pokok. Sehingga perlu dilakukan pengawasan oleh perangkat daerah terkait supaya harganya tetap stabil.

“Saya instruksikan agar pengawasan di lapangan tetap dilakukan. Jangan sampai terjadi lonjakan harga apalagi sudah mendekati akhir ramadan,”tegas Gubernur belum lama ini.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltara Dr H Suriansyah mengungkapkan selalu melakukan pemantauan terhadap stok dan harga kebutuhan pokok.

Informasi yang diterima sekda dalam pertemuannya terakhir, bahwa saat ini kebutuhan masyarakat masih terpenuhi dengan harga yang terjangkau.

“Kami rapat terakhir dengan teman-teman yang membidangi, seperti Dinas Pertanian, (Dinas) Perindagkop, sementara ini masih aman-aman saja. Tapi kita terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Agar sampai dengan Idulfitri nanti kebutuhan masyarakat masih terpenuhi,” katanya.

Suriansyah juga menyebutkan, sejauh ini harga pangan di pasaran masih terkendali. Meski ada kenaikan, diakui masih sebatas wajar. Namun, jelang hari raya, biasanya terjadi lonjakan, sehingga pemerintah terus melakukan pengawasan.

“Harga juga masih stabil. Kalau naik juga tidak terlalu. Kita bersyukur karena masyarakat kita bijak dalam membeli dan tidak ada kepanikan. Jelang hari H nanti kita terus monitor dengan tim kita, termasuk dari distribusi. Itu soal ketersediaan, termasuk harga,” jelasnya.

Jika ditemukan terdapat gejolak di lapangan, perangkat daerah bersama tim akan menindaklanjuti.

Selain itu, mengantisipasi permasalahan pangan di lapangan, pemerintah juga berupaya melalui operasi pangan. Misalnya menggelar pasar murah, bazar dan lain-lain.

“Tentu operasi. Kalau ada operasi, melihat lokasi untuk distribusi. Kita juga koordinasi dengan bulog, untuk antisipasi ketersediaan beberapa minggu ke depan,” jelasnya.

Sementara itu, jika berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, beberapa komoditas kadang mengalami lonjakan harga jelang lebaran. Misalnya, seperti minyak goreng, cabai hingga telur.

“Alhamdulillah sampai sekarang itu masih bisa kita kendalikan,” tuntasnya.

Sementara itu, Rabu (13/4/2022) pekan lalu Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengucurkan anggaran untuk pelaksanaan pasar murah jelang Hari Raya Idulfitri pada daerah perbatasan di Kalimantan Utara tahun ini, yakni Kecamatan Malinau Kota, Kabupaten Malinau dan Desa Mansalong, Kabupaten Nunukan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kaltara, Hasriyani mengatakan, pasar murah yang didanai kementerian sudah menjadi kegiatan rutin dari tahun ke tahun.

“Biasanya ada dua anggaran, tapi tahun ini dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) tidak ada,” kata Hasriyani belum lama ini.

Lanjut dia, pasar murah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.

Pemerintah juga berupaya mengantisipasi kelangkaan melalui gelaran tersebut.

“Kalau sasarannya tetap sama, bagaimana dari pemerintah bisa membantu memenuhi ketersediaan kebutuhan masyarakat, khususnya di momen HBKN ini,” paparnya.

Pemilihan wilayah perbatasan sendiri menyesuaikan petunjuk teknis (juknis) dari kementerian.

Secara khusus, dua wilayah ini juga belum merasakan subsidi minyak goreng sebelumnya.

“Kemarin di Malinau dan Nunukan juga tidak sempat menikmati harga subsidi. Karena masih masa order, tiba-tiba subsidi dicabut,” ungkapnya.

Berbagai komoditas dijual dengan harga di bawah harga pasar. Seperti minyak goreng merk Kuncimas 2 liter seharga Rp48 ribu.

Pasar murah juga memprioritaskan komoditi yang kerap mengalami lonjakan permintaan. Seperti gula pasir, bawang putih, bawang merah dan lainnya.

“Jadi komoditi yang dibawa memang dominan dibutuhkan untuk lebaran. Tapi masyarakat non muslim juga tetap boleh membeli,” pungkasnya. (dkisp)

 

Komentar

0 Komentar