Upaya Restorasi Mangrove, Kaltara Siapkan 105 Hektar Lahan Persemaian

  • citakaltara.2020
  • Senin, 25 Oktober 2021 07:58
  • 51 Lihat
  • Info Kaltara

CK.CitaKaltara.Com  25 Oktober 2021

INFO KALTARA

Tanjung Selor-Menjelang peringatan hari jadi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ke-sembilan, rangkaian demi rangkaian kegiatan digelar untuk menyambut ulang tahun provinsi termuda di Indonesia ini.

Salah satunya adalah penanaman pohon mangrove di Desa Ardimulyo, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan pada Sabtu (23/10/2021) siang kemarin.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kehutanan ini, dihadiri langsung Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang, Wakil Bupati Bulungan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan perwakilan perusahaan-perusahaan yang ada di Kaltara.

Syarifuddin, Kepala Dinas Kehutanan menerangkan, bibit pohon yang akan ditanam berjumlah 6.250 bibit jenis Rhizophora (bakau) ditanam di kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) dengan luas 10 hektar dengan jarak tanam 4×4. Nantinya, usai penanaman simbolis oleh Gubernur Zainal dan para pimpinan lainnya, penanaman akan dilanjutkan dengan melibatkan masyarakat.

“Sejak 2019 kita sudah menanam kurang lebih 600 hektar sampai 700 hektar. Alhamdulilah tumbuh cukup bagus,” katanya.

Ia juga menerangkan, giat ini bertujuan untuk mendukung program presiden dalam upaya memperbaiki lingkungan. Seperti kita ketahui bersama, kunjungan Presiden RI bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan (LHK) beberapa waktu lalu ke Kaltara tujuannya untuk memantau dan memastikan program ini berjalan.

“Pak Presiden sudah memerintahkan Badan Restorasi Gambut untuk membuat persemaian permanen di KTT, provinsi sudah menyiapkan lahan kurang lebih 105 hektar. Jadi persemaian itu mungkin menjadi persemaian terbesar di Indonesia bahkan dunia nanti. Dan ini tahun depan akan dimulai,” jelasnya.

Peran masyarakat dan instansi terkait seperti Dinas Perikanan dan Kelautan sangat dibutuhkan. Mengingat area tambak Kaltara kurang lebih 150.000 hektar yang statusnya berada dalam kawasan APL dan hutan.

“Memang tidak bisa ditangani Dishut sendiri, kita harus bekerjasama multisektoral. Seperti sektor perikanan, termasuk Disperindagkop untuk pemasarannya. Alhamdulilah, Kaltara juga akan menjadi percontohan nantinya, untuk dibawa presiden dan dibicarakan di tingkat internasional,” ungkapnya.

Selanjutnya kepada tim peliputan DKISP Syarifudin menjelaskan mengenai kondisi tempat penanaman mangrove hari ini, bahwa kondisi mangrove mati bukan karena akibat penebangan liar tetapi mati secara alami akibat tertahannya air selama berbulan-bulan di area tersebut.

“Karena jenis ini lama kerendam akan mati, tanaman ini dapat tumbuh dengan baik kalau air pasang surut. Setelah jalan itu di buka,maka pasang surutnya jalan,” jelasnya.

Sejak awal dilantik, Gubernur Zainal konsen untuk merehabilitasi dan melestarikan mangrove. Usai melakukan penanaman bibit, bersama masyarakat Desa Ardimulyo, Gubernur Zainal menyampaikan pentingnya melestarikan hutan mangrove. Hutan mangrove ini menjadi rumah bagi satwa, menyediakan keragaman hayati yang juga berdampak bagi lingkungan dan masyarakat.

“Mangrove ini tidak akan bisa berhasil kalau tidak melibatkan masyarakat. Alhamdulilah, kita sudah melibatkan masyarakat, kita sudah memberikan bantuan bibit dan kita memberikan pembiayaan untuk penanaman, termasuk hari ini kita upahkan kita bayar hariannya,” pungkas Syarifuddin. (ahy/dkispkaltara)

 

Komentar

0 Komentar