Dukung Erick Thohir Bersih-Bersih, DPR Minta Bongkar Dugaan Mark up Sewa Pesawat Garuda Indonesia
- citakaltara.2020
- Kamis, 28 Oktober 2021 19:05
- 53 Lihat
- Nasional
CK.CitaKaltara.Com 28 Oktober 2021
NASIONAL
JAKARTA- Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty mendesak penegak hukum untuk membongkar dugaan mark up biaya sewa maskapai Garuda Indonesia lewat leasing.
Politisi PDIP ini meminta penegak hukum turun tangan dan mengusutkan yang menyebatkan perusahaan BUMN mengalami kerugian triliunan.
Evita meminta dalam pengusutan dugaan mark up itu harus dilakukan terhadap semua mantan direksi Garuda Indonesia yang harusnya bertanggung jawab penuh atas kerugian itu.
“Hukum harus ditegakkan bagi yang telah melakukan mark-up atas leasing pesawat sehingga menyebabkan kerugian Garuda. Ini harus dibongkar,” kata dia, Rabu (27/10/2021).
Lebih jauh dia membeberkan, apabila terbukti ada mark up antara pejabat Garuda Indonesia dengan lessor, maka telah melanggar etika dan hukum bisnis sehingga Garuda Indonesia pantas untuk melakukan renegoisasi ulang.
Selain itu, kata dia, Garuda Indonesia juga dapat menunda seluruh kewajiban terhadap lessor yang terbukti melakukan mark up.
Menurut dia, solusi bagi penyehatan Garuda, partainya selalu mengingat kesejarahan Garuda Indonesia sebagai flag carrier, dan membela kepentingan karyawan.
“Kita tegaskan membela karyawan, dan menindak para eksekutif Garuda yang sudah menyalahgunakan kewenangan dengan melakukan kongkalingkong dengan lessor tertentu,” tegasnya.
Elvita juga menyinggung soal kasus dugaan adanya mark up yang melibatkan dirut Garuda dalam kasus pengadaan pesawat Airbus dan mesin pesawat Rolls-Royce 2004-2015.
Kata dia, KPK kala itu lantaran harganya tidak dapat ditawar lagi pihak itu justru meminta agar haranya ditinggikan atau mark up. Selisih harga itu masuk ke kantong pribadi.
Sebagai perusahaan milik negara, Garuda seharusnya mencari harga termura dari suatu produk.
Bahkan ada pihak yang ingin mendapat keuntungan, perusahaan justru membeli barang dengan harga yang sengaja dimahalkan.
“Jadi kasus-kasus yang sama sangat mungkin terjadi di Maskapai Garuda Indonesia, sehingga ini saatnya semua dibuka,” bebernya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, bahwa akan melakukan bersih-bersih terhadap perusahaan BUMN. Langkah Erick Thohir tersebut untuk menyelamatkan BUMN agar tetap sehat dan membongkar kebobrokan yang dilakukan oknum-oknum di BUMN.