Batik Berpeluang jadi Pariwisata Baru di Kaltara

  • Administrator
  • Senin, 15 Maret 2021 12:54
  • 73 Lihat
  • Berita Utama

Ck,CitaKaltara.Com  15 Maret 2021

Info Kaltara

Berharap Ada Syambara Batik Khusus ASN Kaltara

TARAKAN – Keinginan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal A Paliwang agar Aperatur Sipil Negara (ASN) Kaltara menggunakan batik khas Kaltara, bakal berpeluang untuk menarik pariwisata baru di Kaltara. Sehingga ke depan Kaltara tak hanya dikenal sebagai provinsi termuda, namun juga dikenal dengan khas batiknya. Dengan begitu, ekonomi Kaltara selama ini didominasi sektor perikanan dan pertambangan kini juga muncul dari batik khas Kaltara.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltara, Ahmad Hairani mengatakan peluang pariwisata dari batik Kaltara itu sangat memungkinkan dan harus diseriusi oleh berbagai pihak. Sebab, Gubernur Kaltara beserta wakilnya sudah memberikan dukungan yang cukup baik terhadap kearifan lokal Kaltara. Dengan begitu, nantinya bakal banyak potensi wisata yang akan tumbuh di Kaltara

“Dengan adanya rencana pemerintah provinsi mengutamakan produk lokal pakaian batik, terutama berpengaruh pada peningkatan ekonomi para pembatik. Dengan digunakannya batik lokal oleh masyarakat umum di Kaltara, bisa menjadi suatu kekuatan juga bahwa ada kekhasan produk lokal sangat layak untuk dipromosikan lebih jauh lagi,” terangnya kepada awak media.

Menurut dia, hal itu dapat menarik kreativitas para pembatik lokal untuk saling bersaing. Tak lain banyaknya motif-motof khas Kaltara yang dapat dijadikan produk bernilai ekonomis ke depannya. Pihaknya tentu sangat mendukung dengan adanya kebijakan tersebut. Terlebih bila batik Kaltara sudah banyak digunakan para ASN secara konsisten pada hari-hari tertentu. “Bukan hanya di ASN Provinsi saja tapi juga di kabupaten/kota serta pelaku usaha lainnya. Kami juga dilibatkan langsung dalam penyusunan peraturan gubernur terkait penggunaan batik khas Kaltara,” sebutnya.

Ia berharap, para pembatik di Kaltara terus meningkatkan mutu dan kualitas terlebih masih banyak motif batik yang bisa dikembangkan para pembatik. Setelah itu, motif batik hasil kreativitas para pembatik ini didaftarkan di hak kekayaan intelektual dan kualitas batik Kaltara bisa memenuhi standar indonesia (SNI). Dengan begitu batik Kaltara juga dapat bersaing di nasional maupun internasional. “Sehingga menjamin kita memiliki batik yang bagus dan berkualitas,” singkatnya.

Sementara itu, Sonny Lolong, pendiri Batik D’Erte asal Tarakan berharap ada desain batik khas Kaltara sebelum digunakan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi Kaltara. Kata Sonny, selama ini yang ada hanyalah desain batik khas etnis dan budaya Kabupaten/Kota masing-masing, belum ada kekhasan tentang Provinsi Kaltara.

Sonny lolong

“Mungkin ini saran buat pak Gubernur agar ada sayembara desain khas Kaltara supaya dalam desain batiknya bisa mencakup unsur keberagaman etnis dan budaya yang khas di Kaltara,” jelasnya kepada awak media

Menurut pengrajin batik yang melibatkan kaum difabel ini, batik di Kaltara masih dengan ciri khasnya masing-masing. Malinau dengan ciri khas Dayak, Tarakan dengan ciri khas Tidung, Bulungan dengan ciri khas Bultiya, Nunukan dengan ciri khas Lulantibu. Sehingga, pihaknya mendukung dan akan ikut serta bila ada sayembara desain batik khas provinsi ke-34 ini

Berbeda dengan Sonny Lolong, pengrajin Batik Pakis Asia asal Tarakan, Adi Setyo Purwanto berharap agar batik lokal hasil buah tangan pembatik di Kaltara semakin dikenal oleh kancah nasional bahkan internasional.

“Kami antusias sekali mendengar kabar baik dari pak Gubernur. Rasanya tidak sia-sia kami berkarya untuk merawat budaya warisan bangsa ini. Semoga bisa ditindaklanjuti oleh pak Gubernur, sehingga batik khas Bulungan, Tidung dan Dayak ini bisa dikenal secara nasional bahkan internasional,” tuntas pria yang akrab disapa Anto gondrong.

 

Editor  :  Sony

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

0 Komentar